Kali ini saya dan Anis melanjutkan perjalan kami, setelah sebelumnya kami mengunjungi Desa Derek, silahkan anda baca pada artikel sebelumnya yang berjudul
Memandang Keindahan Alam Sibolangit dari Jembatan Gantung Derek. Tujuan selanjutnya yang ingin saya kunjungi adalah sebuah Goa yang cukup terkenal oleh masyarakat sekitar. Gua tersebut bernama Gua Kemang. kali ini kami berhenti di sebuah titi sungai sembahe. Setelah berkali-kali membujuk Anis supaya mau menuju Gua Kemang Kami pun memasuki sebuah gang yang tepat terdapat gapura yang bertuliskan
“ GUA KEMANG (Gua Batu)” .
Menurut cerita asal mula
Gua Kemang yaitu Dahulu kala, terdapat sebuah kampung yang bernama Uruk Rambutan, begitulah masyarakat menyebutnya. Hiduplah seorang kakek yang pekerjaan sehari-harinya berladang. Ketika Dia melintasi hutan untuk membuka sebuah ladang baru, Kakek tersebut bertemu dengan sesosok makhluk bertubuh kecil dengan kakinya yang terbalik ke belakang. Orang-orang menyebutnya Umang. Menurut bahasa Karo Umang berarti Jin atau Roh. menurut warga yang pernah melihatnya seperti orang Bunian.
Umang bertanya kepada Kakek hendak kemana, Kakek menjawab “Saya ingin membuka ladang untuk menanam padi”. Umang pun menawarkan bantuan kepada Kakek tersebut dengan syarat Kakek tersebut tidak boleh membawa perempuan dan anak kecil. Kakek pun menyanggupi persyaratan tersebut. Akhirnya Umang dan kawan-kawan sejenisnya membantu Kakek itu membuka ladang. Dalam 1 hari lahan sekitar 3 hektar itu pun sudah siap untuk ditanami.
Sebelum petang Kakek tersebut sudah kembali ke rumahnya. Dia pun menceritakan kepada Istrinya bahwa lahan tersebut sudah dapat di tanami. Sang istri pun terkejut, bagaimana lahan seluas itu bisa siap dalam 1 hari. Keesokan harinya, Kakek pun berjalan menuju lahan dengan membawa bibit padi. Umang pun marah terhadap Kakek karena sudah melanggar janjinya, lahan yang sudah siap di tanami kini berubah kembali menjadi semak belukar kembali. Kakek pun tidak mengerti mengapa Umang marah kepadanya. Ternyata Kakek di ikuti oleh istrinya dari belakang karena curiga bagaimana bisa lahan tersebut selesai dalam 1 hari.
Kakek pun marah besar, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Besoknya, Kakek kembali membuka hutan tersebut. Setelah berhari-hari akhirnya Kakek tersebut berhasil membersihkannya. Ketika itulah ditemukan batu besar yang disebut Gua Kemang. Dan sampai saat ini batu besar tersebut di yakini masyarakat sebagai rumah tempat tinggal Umang.
Gua Kemang terletak di Kampung Durintani Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Jalan untuk menuju Gua ini sudah tidak beraspal lagi, hanya jalan cor-coran dan di lanjutkan dengan jalan tanah dan bebatuan. Untuk sampai ke Goa tersebut kami harus melalui jalan menanjak dan melalui sekitar 63 anak tangga. Gua Kemang berbentuk kerucut dengan sebuah lubang kecil berukuran sekitar 50 x 50 cm. Di dalam nya terdapat ruangan sekitar 3 x 2 meter dengan ketinggian sekitar 60 cm. Suasana sepi di sekitar Gua menambah aroma mistik dan seram di tempat ini sehingga membuat tubuh sedikit merinding. Dulu pernah ada orang yang ingin memindahkan batu tersebut, tetapi dengan cara apapun tidak pernah berhasil.
Gua Kemang merupakan Situs Budaya yang ada di
Sumatera Utara. Namun, sayang tempat ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Semoga saja situs budaya Gua Kemang ini selalu terjaga.
Seperti biasa, sebelum kami beranjak pulang, kami menyempatkan sejenak untuk mengabadikan tempat ini dengan sebuah kamera digital yang kami bawa untuk dijadikan sebuah kenangan dari perjalanan hari ini. Demikianlah artikel singkat ini mengenai
Pesona Mistik di Situs Budaya Gua Kemang, semoga bermanfaat buat anda.
Buat Anda yang ingin mengunjugi tempat ini bersama
Telapak Sumut, langsung saja bergabung bersama kami...:)
Salam Lestari..!
by: Pay.